Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng punya cara tersendiri untuk menghargai dan mengenang pengorbanan dr Iman Indra SpAn dalam kerja kemanusiaan, khususnya di bidang kesehatan yang berujung pada kematiannya.
Selain menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya salah satu Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah itu, Rektor Samsul Rizal juga akan menabalkan nama dr Imai Indra SpAn menjadi nama salah satu gedung di FK Unsyiah.
Sebagaimana diketahui, Imai Indra yang Dosen FK itu meninggal akibat Covid-19 pada Rabu (2/9/2020) pukul 09.40 WIB di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh setelah lebih dari dua minggu berjuang melawan rongrongan virus. Imai Indra yang ahli anestesi (pembiusan) itu diyakini terinfeksi Covid-19 setelah melakukan tindakan medis terhadap seorang pasien Covid-19 beberapa waktu lalu.
āBeliau terinfeksi karena menangani pasien Covid-19,ā terang Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Aceh, Dr dr Safrizal Rahman MKes, SpOT.
Safrizal juga menyatakan bahwa selain Imai Indra, istri dan kedua anaknya juga terinfeksi Covid-19. Ketiga orang-orang tercinta Imai ini hingga kini masih diisolasi dan dirawat di Poliklinik Penyakit Infeksi Emerging dan Reemerging (Pinere) RSUZA. Mereka positif tertular virus corona beberapa hari setelah dr Imai Indra terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun, takdir berkata lain. Sama-sama dirawat karena rongrongan Covid-19, tapi dr Imai tak mampu bertahan. Lelaki ramah asal Riau ini mengembuskan napas terakhir pada 2 September 2020 pagi. Tanggal meninggalnya pria kelahiran 53 tahun silam ini bertepatan pula dengan Hari Milad (Dies Natalis) Ke-59 Tahun Unsyiah. Tanggal bersejarah itu telah pula ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh.
Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal merespons momen meninggalnya dr Imai Indra itu dengan tindakan yang monumental.
“Kami segera tabalkan nama Dokter Imai Indra sebagai nama Laboratorium Penyakit Infeksi FK Unsyiah,” kata Samsul kepada Serambimews.com di Banda Aceh, Kamis (3/9/2020) pagi.
Menurut Samsul, gagasan ini akan dia sosialisasikan dan matangkan pada Jumat besok dalam rapat Komisi A Senat Unsyiah. Dalam tradisi akademik di Unsyiah, ada beberapa gedung yang namanya ditabalkan dari nama tokoh-tokoh Kampus “Jantong Ate” itu yang berjasa dalam pengembangan Unsyiah. Mereka umumnya pernah menjadi rektor di universitas negeri yang kini berusia 59 tahun itu. Misalnya, nama Prof. A. Majid Ibrahim diabadikan sebagai nama Gelanggang Mahasiswa Unsyiah. Nama Prof. Dr. Abdullah Ali, M.Sc ditabalkan sebagai nama UPT Perpustakaan Unsyiah. Selain itu, nama Prof. Dr. Dayan Dawood, M.A., diabadikan untuk nama Gedung Pusat Aktivitas Akademik (Academic Activities Center) Unsyiah.
Penabalan nama dr Imai Indra SpAN di salah satu gedung pada FK Unsyiah kelak merupakan satu-satunya dosen bukan rektor yang namanya diabadikan sebagai nama gedung di lingkungan FK Unsyiah.